Yahoo Search Búsqueda en la Web

Resultado de búsqueda

  1. Hace 3 días · Title: Pertanian pada abad ke 21 / Loekman Soetrisno, Author: Loekman Soetrisno| Indonesia. * Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Publisher: Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

  2. Hace 5 días · Pada masa Hindia Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibu kota Keresidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik; Sidoarjo; Mojokerto; dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status kotamadya ( gemeente ). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur.

  3. 31 de may. de 2024 · Pada abad ke-21, investasi Tiongkok di RDK dan ekspor Kongo ke Tiongkok tumbuh pesat. Pada Juli 2019, duta besar PBB untuk 37 negara, termasuk RDK, telah menandatangani surat bersama kepada UNHRC yang membela perlakuan Tiongkok terhadap Uyghur dan etnis minoritas Muslim lainnya.

  4. Hace 2 días · Pertikaian antar agama besar pernah terjadi pada akhir abad ke-20 hingga permulaan abad ke-21. Krisis politik melanda Indonesia pada saat itu setelah terjadinya krisis ekonomi, kemudian dipertajam lagi oleh rencana pemekaran Maluku Utara dari Maluku yang disebabkan oleh permasalahan politik yang menyangkut agama.

  5. 20 de may. de 2024 · Berikut ini adalah daftar tokoh-tokoh yang berasal dari Suku Karo atau berdarah Karo. Daftar ini tidak bersifat tetap, tapi akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai perkembangan. Jika pembaca melihat artikel tokoh di Wikipedia bahasa Indonesia yang seharusnya masuk ke dalam daftar ini, silakan sunting halaman ini dan masukkan ...

  6. 13 de may. de 2024 · Abad ke-21 ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat dan perkembangan otomasi banyak pekerjaan mulai digantikan dengan mesin, baik mesin produkdi maupun mesin computer. Hal ini menjadikan tantangan di era abad ke-21 bagi pendidikan untuk mewujudkan Pelajar Pancasila semakin kompleks.

  7. 16 de may. de 2024 · Dalam pandangan yang diabaikan pada abad ke-21, beberapa ahli Mesir Kuno di akhir abad ke-19 dan ke-20 menafsirkan surat-surat Amarna dengan arti bahwa Akhenaten adalah seorang pasifis yang mengabaikan kebijakan luar negeri dan wilayah luar negeri Mesir demi mendukung reformasi internalnya.